BANYUWANGI // Radarrepublik.com – Puluhan warga Lingkungan Wangkal Timur, Kelurahan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, menggelar selametan bersama sebagai ungkapan syukur atas keselamatan mereka pasca-gempa bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah selatan Jawa, Selasa (30/9/2025) malam lalu.
Meski getarannya cukup kuat dirasakan, tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan besar di kawasan tersebut. Rasa lega dan syukur itulah yang mendorong warga untuk menggelar doa bersama di Masjid setempat usai pelaksanaan ibasah shalat Jumat (10/10/2025).
Acara selametan yang berlangsung sederhana namun penuh makna itu dipimpin oleh Pengasuh Ponpes Fathul Ulum, Kyai Mudharuddin Masyhuri, bersama para sesepuh kampung. Warga membawa tumpeng, jajanan pasar, dan aneka makanan tradisional sebagai simbol rasa syukur serta doa keselamatan kepada Allah SWT.
“Kami bersyukur tidak ada warga yang menjadi korban. Ini bentuk rasa terima kasih kami kepada Allah SWT sekaligus doa bersama agar tidak terjadi gempa susulan,” ujar Kyai Mudharuddin di sela kegiatan.
Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan Surat Yasin, dilanjutkan doa bersama dan ramah tamah antarwarga. Suasana penuh keakraban dan kebersamaan tampak mewarnai acara, di mana sejumlah warga turut berbagi kisah pengalaman mereka saat gempa terjadi, yang disebut sebagai salah satu guncangan terkuat dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut merupakan gempa tektonik dengan episentrum di laut selatan Jawa. Meski tidak berpotensi tsunami, BMKG tetap mengimbau warga agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
“Tradisi selametan ini sudah lama menjadi bagian dari budaya kami. Selain sebagai ungkapan syukur, juga mempererat persaudaraan antarwarga. Dalam situasi seperti ini, kebersamaan menjadi kekuatan utama,” tutur H. Badrun, tokoh masyarakat Wangkal Timur.
Tradisi selametan pasca-bencana memang masih hidup kuat di berbagai daerah di Indonesia. Selain mencerminkan kearifan lokal dan spiritualitas masyarakat, kegiatan ini juga berfungsi memperkuat solidaritas sosial dan semangat gotong royong di tengah ujian alam.
Pewarta: Taufiq