BANYUWANGI // Radarrepublik.com – Krisis lalu lintas kembali melanda jalur nasional Banyuwangi–Situbondo. Sejak Selasa malam (23/7) hingga Jumat pagi (25/7), antrean kendaraan sepanjang puluhan kilometer lumpuhkan mobilitas ribuan pengguna jalan. Kemacetan dipicu oleh penutupan jalur alternatif Kumitir (Jember) serta pengurangan armada penyeberangan di Pelabuhan ASDP Ketapang. Ironisnya, hingga hari ketiga, belum tampak solusi konkret dari pemerintah daerah maupun pusat.
Di antara ribuan korban kemacetan, salah satunya adalah Ari Bagus Pranata, warga Banyuwangi yang terjebak bersama istri dan dua anaknya – satu di antaranya masih balita. Ari menyebutkan, mereka tiba di jalur macet kawasan Jalan Raya Wongserjo pada pukul 21.00 WIB setelah perjalanan panjang dari Surabaya.
“Kami terjebak macet sejak sore. Pukul 1 malam, anak saya yang kecil menangis kelaparan, tidak ada warung, tidak ada akses. Saya benar-benar panik,” ungkap Ari, saat ditemui di sela antrean kendaraan, pada Jum’at (25/7/2025) pagi.
Pewarta : Moh. Taufik